Minggu, 07 Desember 2014

,

Sepi

-Jaga dirimu dari kesepian-

Karya : Dwipa Sumantri 

Ketika gelap dimalam hari
Sepi yang terasa dihati ini
Seolah berkata ingin ditemani
Oleh orang yang mencinta diri ini
Namun apa kehendak ini
Yang terjadi hanyalah sepi

Sepi sendiri.....
Seperti aku tak berarti....
Setiap hari tiada menemani....
Seolah hati tak menerima hidup ini....
Benarkah tiada yang peduli?....
Kapankah aku membuang kesendirian ini?....

Hari-hari berlalu tanpa arti
Sepi yang kurasa selalu mengoyak hati ini
Lama tak terasa aku selalu sendiri
Disini tak peduli hari yang ada hanya sepi
Berjalan tanpa nakna dan arti
Itulah arti sendiri sepi dan kesunyian ini

Hidup sendiri terasa mati
Apalah arti hidup tanpa hati
Buat orang yang menutup diri, kau mati karena sepi
Bukalah hatimu dan tunjukan diri
Kalau kau tak mau mati disini.
Bukalah hatimu dan jangan menutup diri

Kamis, 13 November 2014

,
Sepucuk Suratku
Karya-Dwipa Sumantri
Kutulis surat ini dengan sebuah tinta
hitam tinta ini layaknya isi hatiku yang kelam
Aku ingin melantunkan rasaku disurat ini
Setiap kata yang tertulis adalah sebuah luka
Goresan yang ada disurat ini lebih dari sekedar kata

Aku tidak peduli tentang tersampainya surat ini
Kebencian yang ditulis oleh tangan ini, rela merintih
Bahwa apa yang ku tulis bak sebuah nada yang memilukan
Sebuah kata yang isi dendam dan kepedihan

Segalanya yang merobek hati terurai
Setelah semuanya selesai saat itu juga tinta akan habis
Kulipat surat itu dengan sebuah rasa sesal
Kunyalakan sebuah korek yang berkobar-kobar

Kulepaskan surat itu dari tanganku yang terluka
Kubiarkan api itu menyayat diriku karnanya
Api itu membakar semuanya... tak ada yang tersisa
Tak satupun ada yang berbekas darinya

Dan seolah api itu tau apa yang kuinginkan
Membakar semua rasa benci dan hina
Aku telah membuat semuanya hilang
Kulakukan apa yang seharusnya,..

Agar aku lepas dari belenggu emosiku

Minggu, 02 November 2014

,
        Waktu
 (dari: Dwipa Sumantri)

Berjalan tanpa memendang
Hanya berputar menurut ukurannya
Tak peduli diwaktu apa-pun
Kau terus saja berjalan dan berputar
           
            Seakan kau begitu cepat
            Inginku rasakan lebih lama
            Tapi kini tinggal kenangan
            Dan kau yang membuat itu terjadi?

Kau adalah sebuah batas
Antara malam dan siang
Yang lalu ialah kenangan
Yang datang dia masa depan

            Ketika yang ada itu indah
            Ingin tanganku menghentikanmu
            Sebaliknya bila yang ada itu susah
            Ingin kakiku menggerakanmu

Kau mudah berlalu disaat suka
Tapi itu juga tergantung pikir seseorang
Namun kukatakan, mungkin saja
Itu dirimu...... Waktu



Sabtu, 25 Oktober 2014

,
                           Diriku Mulai Hilang
                          Oleh : Dwipa Sumantri


Mudah bila kau berkata
Ringan di bibir bila berucap
Kau bilang maju.... Terjang
Tapi.... Aku tak tau?
Aku bimbang dengan apa yang kau teriakan padaku
Aku tak tau apapun....?
Aku tak bisa melakukan semua itu

            Tolong.... Jangan kau paksa aku
            Aku tak mau melakukannya
            Aku tak bisa membunuh diriku sendiri
            Kau.... Apa yang kau mau dariku?
            Kau telah membunuh diri ini
            Dimana.... Dimana aku?
            Siapa.... Siapa aku ini?

Aku melihat....
Aku menatap dengan tajam ke cermin
Aku melihat sesosok monster dicermin itu
Kugengam tangaku erat dan hancurkan cermin itu
Apa.... Apa yang terjadi?
Aku tak merasakan apapun....
           
            Mereka telah membuatku seperti ini
            Mereka menggerogoti otak dan tubuhku
            Menyisipkan kata-kata yang mengerikan
            Aku takut aku akan benar-benar kehilangan diriku
            Siapapun.... Tolong aku....
            Dengarkanlah jeritan dan sesaksianku
            Tuhanku.... Aku ingin kembali kepadamu



Oleh                 : Dwipa Sumantri
Fb                    : http://bit.ly/dwipo_evter







Selasa, 11 Februari 2014

,
                                   
Aku Bukan Mereka
                                          

Ketika jiwaku sendiri
Sepi yang kurasakan
Sakit yang kuterima
Bagaikan jarum menusuk tubuhku
Perlahan namun sakit
           
            Aku melihat didepan mataku
            Dua orang sedang berbagi kasih
            Berdua mereka bak sepasang merpati
            Aku disini bersama saksi bisu 
            melihat kebahagiaan
            Aku berangan ingin hati layaknya mereka

Tapi Hati kecilku merana, tanda tak suka mereka
Melihat mereka aku merasa
Kenapa juga aku harus terpaku mereka?
Aku masih muda
Jalanku masih panjangdan lama
           
            Ingin hatiku meraih semua asa
            Dengan atau tanpa dia
            Aku ingin setelah semua ada
            Dia adalah kado untukku
            Atas semuanya yang kulakuakan

Biarpun sakit yang melanda
Tak apa ini bukan akhirnya
Ini sudah jalannya
Walau sakit yang merana
Tapi entah mengapa, aku bahagia
           
            Semoga saja tak sia-sia
            Menunggu lama untuk sebuah cita
            Dan Impianku terlaksana barulah dia
            Aku yakinkan untuk semuanya
            Bahwa ini akan berakhir suka

Selamat Menikmati :D
Semoga Anda suka :D